Tempat Wisata di Bali

NUSA DUA - BALI, Jalan tol Bali JDP (Jalan di Atas Perairan) rute Benoa (Denpasar Selatan)-Bandara Ngurah Rai (Kuta)-Nusa Dua (Kuta Selatan) seperti yang kita ketahui telah diresmikan oleh Presiden SBY, pada Senin 23 September 2013. Presiden sekaligus memberikan nama ‘Jalan Tol Bali Mandara’ untuk jalan tol atas laut yang pertama di Indonesia yang bermakna Bali yang agung dan Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera.

Jalan tol Bali Mandara yang dibangun dalam setahun menelan dana sebesar Rp 2,485 triliun. Jalan tol Bali ini memiliki tiga pintu gerbang, yaitu pintu Pelabuhan Benoa, pintu Ngurah Rai dan pintu Nusa Dua. Jalan tol ini diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sangat krodit di wilayah Denpasar, Kuta, dan Nusa Dua. Jalan ini juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Denpasar menuju Nusa Dua, yang selama ini ditempuh dalam satu jam hingga satu jam 30 menit akan ditempuh selama 10 menit.

Panjang jalan tol Bali ini sekitar 12,7 kilometer dimana panjang tol di atas perairan dangkal (elevated) mencapai 10 kilometer dan sisanya sepanjang 2,7 kilometer merupakan jalan akses baik yang ada di Pelabuhan Benoa maupun di Ngurah Rai dan Nusa Dua. Pihak PT Jasamarga Bali Tol selaku pengelola telah merancang 6 kategori tarif yang akan diberlakukan di Jalan Tol Bali Mandara. Pertama, khusus sepeda motor dikenai tarif Rp 4.000. Kedua, kendaraan roda empat Golongan I (jenis Sedan, Jeep, Pick Up, Truk Mini, Minibus) dikenai tarif Rp 10.000. Ketiga, Golongan II (Truk, Dua Gandar) dikenakan tarif Rp 15.000). Keempat, Golongan III (kendaraan Tiga gander) dikenai tarif tol Rp 20.000. Kelima, Golongan IV (Truk Empat Gandar) dikenai tarif Rp 25.000. Keenam, Golongan V (Truk Lima Gandar) dikenakan tarif tol Rp 30.000).

Masyarakat setempat mengatakan Jalan Tol Atas Laut Yang Pertama di Indonesia merupakan jalan tol yang terindah di dunia. yang bisa jadi daya tarik wisata dan ikon bagi Bali Selatan (Nusa Dua). Di bawah jalan tol Bali tumbuh dan ditanam sebanyak 16 ribu pohon mangrove yang pembangunannya tidak mengganggu ekosistem, aktifitas nelayan, dan penerbangan.